KENAKALAN ASMARA SAAT AKU MASIH SMA

KENAKALAN ASMARA SAAT AKU MASIH SMA

Namaku Lina, Aku kelas XI SMA awal sekolahku di derah Jakarta Selatan, dan katanya teman-temanku aku memiliki body yang seksi dan wajah cantik. Dan aku baru pindahan dari SMA Jakarta Selatan sekarang aku pindah sekolah di daerah Magelang tempat ayahku tinggal karena Ibu ku dari jakarta dan Ayahku dari Magelang.

Ayah dan Ibuku bercerai dan sekarang aku tinggal sama Ayahku. Dari aku masuk SMA waktu masih sekolah di Jakarta aku selalu memakai seragam model rok pendek, dan tubuhku kelihatan seksi. Awal aku masuk sekolah di SMA sekarang, ada salah satu temanku cowok yang selalu caper padaku, Namanya Doni, aku setiap setelah bertemu sama Doni selalu keingat sama dia sampai kalau aku melamunin dia membuat diriku terangsang.

Aku pun terkadang sering masturbasi sambil membayangkan Dia. Entah ada apa denganku kalau setiap aku di kamar yang ada di otakku hanya Doni dan aku sering membayangkan bercinta sama dia. Dan suatu hari aku bermaksud menyatakan cinta sama Doni, karena aku tak tahan dengan persaanku sendiri.

Jadi suatu hari setelah pulang sekolah aku menunggunya di pintu gerbang sekolahan aku memanggil Doni,
“Doni, tolong berhenti sebentar kamu ada waktu sebentar gak aku mau ngomong sama kamu penting nih,?”
“Mau ngomong apa Lin,? Iya silahkan ngomong saja,” jawab Doni.

Saat itu aku benar-benar gerogi dan degdegan, tapi mau gimana lagi aku gak kuat nahan perasaanku sendiri setelah dari awal aku masuk sekolah baruku dan sampai sekarang udah hampir empat bulan. Akhirnya Doni mengiyakan ajakanku dan akhirnya kami berdua kembali masuk ke sekolahan, karena waktu itu di pintu gerbang masih ramai orang jadi kami kembali lagi ke area sekolahan yang sudah mulai sepi, Dan aku langsung saja mengatakan perasaanku.

“Doni, aku suka sama kamu, kamu mau ga jadi cowokku?” Aku. Saat itu sebenarnya malu sekali dan rasanya ingin berteriak karena aku sulit memendam perasaanku sendiri. Lalu Doni langsung jawab,
“Emmm,, gimana ya Lin, tunggu sebentar tak pikir-pikir dulu,” jawabnya Doni.

Aku tahu kalau Doni selama di sekolah tidak mempunyai cewek, setauku dari aku pertama sekolah disini dia juga gak dekat sama temanya cewek kecuali aku, sangkin dekatnya sama Doni kami selama di sekolah hampir selalu bersama saat istirahat.

Setelah sekolahan udah sepi karena semua siswa sudah pulang akhirnya Doni menjawab,
“Iya deh kita jadian, sebenernya aku juga naksir sama kamu Lin, tapi aku belum mau bilang sekarang karena aku belum berani mengatakanya,” jawab Doni.

Dan ternyata perasaan Doni kepadaku sama, aku merasa bahagia saat mendengar jawaban Doni ternyata punya perasaan yang sama denganku. Dan akhirnya, karena aku merasa sangat senang sekali waktu itu, aku langsung memeluk Doni dan mencium pipinya aku tak sadar waktu itu.

Akhirnya semakin sore dan sepi setelah kami berdua ngobrol banyak hal dan aku juga punya kelainan seperti hiperseks dan aku langsung memancingnya dengan duduk didekatnya sambil aku gandeng dari samping dan tangannya aku kenakan payudaraku sesekali, aku mencium pipinya dan dia membalas ciuman pipiku, aku pun jadi semakin bergairah dan aku pun mulai menggoda Doni lagi.

“Dari pada nanti ada orang yg liat kita berdua disini gimana kalo kita ke kelas aja Don? mumpung sepi nih! Ajak ku.
Doni sepertinya waktu itu jadi grogi sekali karena ajakanku, wajahnya jadi sedikit pucat tapi aku terus memancingnya dengan menggerakkan badan ku dan menempelkan payudayaku ke tubunya sambil aku merayunya dengan manja-manja dan akhirnya Doni mau,

“Iiiiya Lin, Aaaayo,” jawaban Doni sambil grogi.
Dan sebelum masuk ke ruang kelas aku melihat kanan kiriku masih ada orang atau tidak dan saat itu suasana sepi aman tidak ada orang, akhirnya kami berdua masuk ke ruangan kelas dan pintu kelas aku tutup aku kunci dari dalam.

Aku langsung memulainya, mendekati Doni dan aku mulai menciumi bibirnya, dan Doni meskipun grogi dia langsung membalas ciumanku, kuraih satu tangan Doni dan ku arahkan ke payudaraku yang sebelah kanan, dan dia langsung meremasnya, Doni meremasanya dengan lembut sekali membuatku semakin birahi, tanganku langsung mengarah ke batang penis Doni, dan tiba-tiba Doni langsung melepaskan ciumanku dan remasan payudaraku,

“Auuuuu..geli Lin,,aku malu sama kamu kalau kamu seperti ini,” kata Doni.
“Gak usah malu sama aku kan ga ada orang yang lihat kok,” jawabku.

Lalu aku dekati lagi Doni dan ku lanjutkan ciumanku dan dia juga mebalas ciumanku, akhirnya ku pegang lagi penisnya, dia pun menikmati pegangan dari tanganku sambil aku husap-husapkan, dan Doni tiba-tiba menciumi leherku dengan lidahnya membuat birahi ku semakin gak bisa ditahan,

Lalu aku melepas kancing sabuk celananya dan membuka kancing celananya, aku langsung mengeluarkan penisnya dari celana dalamnya dan ternyata penisnya Doni udah mengeras panjang dan besar sambil aku elus. Lalu aku mengambil posisi jongkok dan Doni duduk di meja bangku. Langsung aku mengulumnya sambil kumainkan lidahku di bagian kepala kontolnya dan Doni mendesah sambil matanya merem menikmati kulumanku,
“Ahhhhh…Lin,, enak sekali Lin,, emhhh,” desahan Doni.
Setelelah beberapa menit kemudian aku di suruh Doni berdiri dan Doni sudah gak grogi lagi, lalu Doni menyuruhku duduk di atas meja, Doni mengelus pahaku dan tanganya yang satu membuka kancing baju seragamku,

Setelah mengeluarkan payudaraku dari BH, dia langsung meremas kedua Payudaraku dan menjilati putingku sambil dikulum. Aku mendesah hebat sekali karena aku sudah terangsang dan birahiku semakin memuncak,
“Auhhhhhhhhhhh…ahhhhhhhhhhhh..Doni..Aahhhhhhhh,’ desahanku.

Lalu setelah mengulum payudaraku, Doni membuka rokku dan tanganya mengarah ke memekku, lalu memekku di mainkan sama Doni, sambil di elus dan memainkan jarinya ke kacangku dan aku mendesah semakin gila,
“Ahhhhhhhhhhhhhhh…owhhhhhhhhhh..emhhhhhhhhhh..Donnn..” desahanku semakin dasyat.

Karena desahanku semakin dasyat Doni melepaskan celana dalam ku, dan memekku udah basah, kedua kakiku mengangkang, akhirnya Doni berdiri dan memasukkan batang penisnya kedalam memekku yang sudah basah,

“Blessssssssssssssssssss”
Aku mendesah kesakitan karena vaginaku masih agak rapat meskipun aku udah gak perawan lagi, karena aku sama cowok-cowokku yang dulu di Jakarta sering ngentot atau melakukan seks.

Lama-lama memekku semakin terasa licin karena penisnya Doni, setelah gerakan maju mundur dengan pelan-pelan aku udah merasa tidak sakit lagi dan tidak mendesah lagi, Doni pun mempercepat goyangannya yang semakin lama semakin keras, sambil mencium bibirku dan tanganya meremas payudaraku, aku menikmatinya dan sambil mendesah lirih.

Sampai kami gak berpindah posisi, dan kira-kira udah 20 menit Doni mau menuju klimaks,
“Lin aku mau keluuuuaaaar ni,?” katanya padaku.
“Jangan di keluarkan di dalam lho Don,” jawabku.
“Iya sayang,” jawabnya kembali.

Genjotan Doni maju mundur semakin keras dan Doni melepaskan penisny keluar lalu dia menyuruhku turun dari atas meja lalu aku disuruh mengulum batang penisnya lagi dan,
“Crootttttttt..crottttttttttt..crottttttttt”

Semua seperma Doni keluar di dalam mulutku sangat banyak sampai membanjiri mulutku. Setelah itu aku mengajak Doni untuk merapikan pakain dan langsung mengajak Doni pulang, sebelum aku keluar kelas aku dan Doni melihat situasi kanan kiri dan kami berdua melihat penjaga sekolah sedang menyapu di kelas sebelah kami.

Mumpung penjaga sekolah sedang nyapu di kelas sebelah aku dan Doni berjalan pelan-pelan dan keluar dari kelas itu. Akhirnya kami keluar dari lingkungan sekolah dengan aman sampai di parkiran motor lalu aku di antar pulang sampai rumah dengan sepeda motor Doni.

Betapa bahagianya aku, awal pacaran langsung melakukan seks dengan Doni di dalam kelas. Dan setelah kejadian itu kami masih sering melakukan seks tapi di rumahnya Doni atau di rumahku, melihat kondisi rumah mana yang sepi. Kami terus melakukanya sampai kelas XII SMA bahkan setelah lulus SMA kami kami masih berpacaran. Aku dan Doni juga masih sering melakukan seks.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *